Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengancam akan
memblokir dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi sekolah yang tidak
membayar buku Kurikulum 2013. Sekretaris Dirjen Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Thamrin Tasman,
mengatakan pihaknya sudah mewanti-wanti sekolah untuk segera membayar
begitu buku tiba.
Dana untuk pembayaran buku Kurikulum 2013 ini menggunakan dana BOS
yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada sekolah.
"Untuk BOS Buku, paling telat minggu depan sudah ditransfer," jelasThamrin.
Thamrin menyebutkan pembayaran buku
kurikulum itu bisa dilakukan dengan tiga cara yakni ke pihak percetakan
yang dekat dengan sekolah, atau menagih langsung pembayaran. Sedangkan
bagi sekolah yang bukunya diantar PT Pos Indonesia, pembayarannya bisa
dititipkan ke PT Pos Indonesia.
"Terakhir, sekolah bisa langsung transfer ke rekening percetakan," kata Thamrin.
"Terakhir, sekolah bisa langsung transfer ke rekening percetakan," kata Thamrin.
Pemerintah merencanakan Kurikulum 2013 akan diterapkan secara
menyeluruh untuk seluruh tingkatan dari SD, SMP, dan SMA pada tahun
ajaran 2014/2015 ini. Jumlah keseluruhan buku mata pelajaran yang
dicetak untuk seluruh Indonesia sebanyak 243 juta eksemplar.
“Mekanisme pemesananan buku Kurikulum 2013 itu yakni sekolah
melakukan pemesanan buku langsung melalui e-katalog. Kemudian percetakan
akan mengirim langsung ke sekolah, yang kemudian dibayar melalui dana
BOS,” katanya.
Buku-buku itu diserahkan ke siswa tanpa pungutan sepeser pun.
Pengiriman pertama buku pelajaran Kurikulum 2013 dimulai pada hari Rabu
ke sejumlah wilayah di Jakarta dan Jawa Barat.
Sebelumnya, Mendikbud Mohammad Nuh
telah melarang adanya pungutan dan akan memberi sanksi tegas jika ada
sekolah yang melakukan pungutan terkait pengedaran buku Kurikulum 2013
itu.
Mendikbud menegaskan buku-buku itu sudah dianggarkan melalui dana BOS, dan harus diserahkan ke siswa tanpa pungutan sepeser pun.
Mendikbud menegaskan buku-buku itu sudah dianggarkan melalui dana BOS, dan harus diserahkan ke siswa tanpa pungutan sepeser pun.
"Haram hukumnya, buku yang sudah diterima tidak dibayar. Kalau ada
yang seperti itu, Kemdikbud minta data sekolah kabupaten/kota yang tidak
bayar. Kemdikbud akan memblokir dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS)," ancam Mendikbud saat itu.
Buku Kurikulum 2013: Buku Termurah di Dunia
Sementara itu manajer PT Intermasa Imron Rosadi menyatakan buku
kurikulum 2013 yang dicetak perusahaannya merupakan buku termurah di
dunia.
Buku yang dicetak perusahaan
gabungan itu adalah buku mata pelajaran untuk tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK.
Buku-buku tersebut dikirim langsung ke sekolah sesuai dengan banyaknya
pesanan. "Setelah sampai, baru kemudian sekolah membayar buku tersebut,"
ungkap Imron.
Pengiriman pertama buku kurikulum
2013 dikirim ke sejumlah daerah di Jakarta. Total buku yang akan dikirim
sebanyak 1,6 juta eksemplar. "Kami memenangkan tender 20 paket buku di
20 wilayah. Buku yang akan dicetak sebanyak 18 juta buku," kata Imron. (setkab.go.id)
0 komentar:
Posting Komentar