Ekskul Pramuka Wajib, Perguruan Tinggi Aktif Selenggarakan Kursus Pembina Pramuka
Jakarta, Kemdikbud --- Kegiatan ekstrakurikuler Praja Muda Karana, atau biasa akrab disebut Pramuka, menjadi kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) wajib dalam implementasi Kurikulum 2013. Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, tiga hal yang dijadikan andalan dalam Kurikulum 2013 terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam kegiatan pramuka ini, yang ingin dibangun adalah sikap anak didik.
Mendikbud mengatakan, cara membangun sikap tidak cukup hanya di dalam kelas, tapi melalui pendidikan ekstrakurikuler yang sifatnya lebih banyak di luar kelas. Dalam pendidikan pramuka, katanya, sudah ada nilai-nilai kepemimpinan dan kebersamaan.
"Di dalam kurikulum 2013 ini kita buat segitiga utuh, yaitu kurikuler, ekstrakurikuler, dan ku-kurikuler. Itu utuhlah, di ekstra kurikuler kita wajibkan yang namanya pramuka. Pramuka ini wajib dalam ekstra kurikuler sehingga setiap sekolah itu harus menyiapkan kepramukaan, dan itu kita melakukan revitalisasi," ujar Mendikbud beberapa waktu lalu di Jakarta.
Kebijakan kewajiban ekskul Pramuka ini pun menambah antusiasme Pembina Pramuka untuk meningkatkan kemampuannya sebagai pembina. Bahkan perguruan tinggi pun ikut aktif mendukung kebijakan ini, salah satunya Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka. Mereka aktif mendukung ekskul Pramuka dalam Kurikulum 2013 dengan menyelenggarakan Kursus Mahir Dasar Pramuka Unesa 2014.
"Saya tidak menyangka bahwa banyak yang antusias mengikuti Kursus Mahir Dasar Pramuka Unesa 2014," tutur Achmad Irfandi, mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Unesa 2011 selaku Ketua Panitia Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, atau biasa disingkat KMD.
Unesa mengadakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar pada 27—31 Mei 2014 di Gedung Pusdiklatda Argasonya Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur, di Balongbendo, Sidoarjo. UKM Pramuka Unesa bertindak sebagai fasilitator kegiatan dan bekerja sama dengan Pusdiklatda Jatim. Kegiatan ini diikuti 150 peserta yang terdiri atas anggota Pramuka Unesa, anggota Pramuka dari perguruan tinggi lain, guru, dan masyarakat umum.
Kursus Mahir Dasar Pramuka Unesa 2014 bertujuan memberikan wadah bagi pembina Pramuka untuk menambah pengetahuan dan keterampilan membina serta mencetak pembina Pramuka yang berdedikasi tinggi, profesional, dan bersertifikat guna menyukseskan implementasi Kurikulum 2013. (Desliana Maulipaksi/Diolah dari: www.unesa.ac.id)
Jakarta, Kemdikbud --- Kegiatan ekstrakurikuler Praja Muda Karana, atau biasa akrab disebut Pramuka, menjadi kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) wajib dalam implementasi Kurikulum 2013. Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, tiga hal yang dijadikan andalan dalam Kurikulum 2013 terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam kegiatan pramuka ini, yang ingin dibangun adalah sikap anak didik.
Mendikbud mengatakan, cara membangun sikap tidak cukup hanya di dalam kelas, tapi melalui pendidikan ekstrakurikuler yang sifatnya lebih banyak di luar kelas. Dalam pendidikan pramuka, katanya, sudah ada nilai-nilai kepemimpinan dan kebersamaan.
"Di dalam kurikulum 2013 ini kita buat segitiga utuh, yaitu kurikuler, ekstrakurikuler, dan ku-kurikuler. Itu utuhlah, di ekstra kurikuler kita wajibkan yang namanya pramuka. Pramuka ini wajib dalam ekstra kurikuler sehingga setiap sekolah itu harus menyiapkan kepramukaan, dan itu kita melakukan revitalisasi," ujar Mendikbud beberapa waktu lalu di Jakarta.
Kebijakan kewajiban ekskul Pramuka ini pun menambah antusiasme Pembina Pramuka untuk meningkatkan kemampuannya sebagai pembina. Bahkan perguruan tinggi pun ikut aktif mendukung kebijakan ini, salah satunya Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka. Mereka aktif mendukung ekskul Pramuka dalam Kurikulum 2013 dengan menyelenggarakan Kursus Mahir Dasar Pramuka Unesa 2014.
"Saya tidak menyangka bahwa banyak yang antusias mengikuti Kursus Mahir Dasar Pramuka Unesa 2014," tutur Achmad Irfandi, mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Unesa 2011 selaku Ketua Panitia Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, atau biasa disingkat KMD.
Unesa mengadakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar pada 27—31 Mei 2014 di Gedung Pusdiklatda Argasonya Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur, di Balongbendo, Sidoarjo. UKM Pramuka Unesa bertindak sebagai fasilitator kegiatan dan bekerja sama dengan Pusdiklatda Jatim. Kegiatan ini diikuti 150 peserta yang terdiri atas anggota Pramuka Unesa, anggota Pramuka dari perguruan tinggi lain, guru, dan masyarakat umum.
Kursus Mahir Dasar Pramuka Unesa 2014 bertujuan memberikan wadah bagi pembina Pramuka untuk menambah pengetahuan dan keterampilan membina serta mencetak pembina Pramuka yang berdedikasi tinggi, profesional, dan bersertifikat guna menyukseskan implementasi Kurikulum 2013. (Desliana Maulipaksi/Diolah dari: www.unesa.ac.id)
0 komentar:
Posting Komentar